Rumah ini…
Rumah seperti penjara yang mengharuskan penghuni di dalamnya
untuk berusaha lepas dari jurang kepayahan hidup.
Setiap orang
yang tinggal disini sibuk dengan urusannya masing-masing, untuk kejayaannya
masing-masing, tanpa memperdulikan kawan seperjuangan karena memang sudah
berbeda-beda jalannya.
Di rumah ini juga..
Aku diharuskan mampu mengatasi seribu masalah yang datang.
Mengubah rumput menjadi daging, menjahit pakaian usang, dan
mengharapkan adanya kesempatan untuk bisa mengendarai seekor lembu putih yang
tidak bisa dengan mudah mendapatkannya.
Saat aku mati
terlalu lama, saat itulah aku menyaksikan mentari pagi yang timbul dari
semak-semak dengan begitu perkasanya. Yah…Seperkasa isi kepalaku.
Kadang kala
aku juga harus bertanding dengan serigala buas yang hanya bisa menuntut atas
apa yang aku kerjakan. Ya, memang seperti itu dia. Sudah wataknya.
Ada lagi yang tak pernah hilang dari ingatanku kawan..
Pernah suatu hari..
Kala itu aku baru pulang dari singgasana istanaku, istana yang
terletak di negeri antah berantah sana. Di negeri syurga namun terlihat neraka
bagi sebagian orang.
Apa yang terjadi ?
Siang itu sekawanan gorila menakutkan datang menyerbu rumahku.
Namun setelah ku lihat sekeliling, ternyata bukan rumahku yang
diserbu, tapi se’onggok pohon cempedak yang berdiri kokoh di samping rumahku
entah milik siapa, yang mungkin buah itu sudah tercium bau masaknya oleh
kawanan gorilla.
Apa kau tau perasaanku saat itu kawan ?
Apakah kau pikir aku seorang yang pemberani? ah…ternyata aku
tidak cukup pemberani.
Lututku saja sampai gemetaran menyaksikan gorila-gorila itu.
Jantungku berdegup kencang karena ia mengendap-endap di balik
jendela kamar, Mungkin ia tak tau kalau penghuninya telah datang dan mendekam
ketakutan.
Yah…Begitulah….
Sampai sini dulu sekelumit kisah yang terjadi di rumah abu-abu.
Dan mungkin masih akan mengisahkan banyak cerita untuk kami
bertiga.
ya…
Kami..
“ Trio Galaxy”
“ Trio Galaxy”
Nama yang baru saja ku dapat dari hasil pemikiran gila.
Karena kegila’anku.