Selasa, 29 Maret 2011

Menembus uranium


Lantunan suara orang mengaji itu terdengar di telingaku.
Terdiam aku, menanti ayat demi ayat.
Lalu ku tutup mataku, suara ngaji itu menggema sampai ke angkasa.
Angkasa yang begitu gelap di kejauhan sana.
Entah dimana.

Alunan yang indah, menelusuri setiap ruang yang kosong.
Menembus lapisan-lapisan atmosfer.
Helium, uranium dan unsur-unsur lainya.
Menggelora keseluruh ruang semesta.

Hufhh….
Dengan kondisi fikiranku seperti ini.
“Allah, Aku sedang pilu.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar